PT RECARE bersiap diri merampungkan transformasi di segala lini. Tujuannya, demi memperluas jangkauan pasar sekaligus meningkatkan revenue perusahaan di tengah ketatnya persaingan.
Keberadaan tenaga profesional di berbagai bidang industri menjadi sebuah kebutuhan mendasar dari tahun ke tahun. Para talent yang bekerja diharapkan memiliki kompetensi dan keahlian tinggi di bidangnya masing-masing. Adalah PT Rekayasa Cakrawala Resources atau PT RECARE, perusahaan yang fokus bergerak di bidang pelayanan pendidikan, training,workshop, seminar, sertifikasi dan penyedia tenaga kerja jaringan industri global. ahli, senantiasa siap menyediakan talent andal untuk memenuhi beragam kebutuhan bisnis. Berdiri sejak 27 Juli 2006, PT RECARE yang merupakan anak perusahaan dari PT Rekayasa Engineering, sebuah perusahaan engineering terbaik di Indonesia sekaligus anak perusahaan PT Rekayasa Industri (REKIND) anggota Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC), telah mempersiapkan layanan yang didukung oleh instruktur profesional yang memiliki
Dalam menjalankan bisnisnya, RECARE memilik misi untuk memberikan training development terbaik di sektor industri bagi pelanggan dengan mengutamakan inovasi dan pelayanan berkualitas melalui pelaksanaan yang efektif dan efisien. Untuk meningkatkan kompetensi, menajemen RECARE berupaya untuk memberikan nilai tambah dan memaksimalkan kepuasan pelanggan, serta menorong peningkatan kerjasama yang saling menguntungkan. Sebagai perusahaan yang fokus pada kebutuhan pelanggan, RECARE senantiasa berusaha memberikan layanan terbaik melebihi ekspektasi. Kini, sejalan dengan usianya yang menginjak tahun ke-16, RECARE fokus mengembangkan tiga lini bisnis utama.
Pertama, manpower supply atau penyediaan karyawan di berbagai sektor industri. Kedua, training atau pelatihan maupun pengembangan kompetensi karyawan. Ketiga adalah building management yang mencakup internal service seperti penyediaan cleaning service,office boy,security dalam gedung serta eksternal service semisal security luar gedung, petugas parkir, petugas taman ataupun maintenance gedung.
Direktur RECARE Edward Leonard Parsaoran atau yang akrab disapa Leo menjelaskan, saat ini layanan manpower supply menjadi lini bisnis terkuat yang dimiliki perusahaan. Tak kurang dari 3.000 orang telah dipekerjakan di berbagai bidang industri dengan 35 posisi mulai dari low skill sampai high skil. Kompetensi manpower juga selalu ditingkatkan melalui pemberian pelatihan dasar secara berkala.
Sebelumnya, layanan RECARE mayoritas digunakan untuk melatih dan menyalurkan sumberdaya yang dibutuhkan di bidang engineering, khususnya dalam lingkup internal PT REKIND. Ke depan, manajemen tengah mempersiapkan langkah-langkah transformasi agar layanan RECARE bisa menjangkau pasar lebih luas. “Ini menjadi modal bagi kita untuk mendapat kepercayaan dari BUMN atau perusahaan lain sehingga RECARE dapat menyasar pasar yang lebih luas dengan bidang usaha yang lebih beragam,” ungkap Leo.
LANGKAH TRANSFORMASI
Perusahaan tengah menyusun langkah transformasi agar kian berlari kencang pada tiga tahun mendatang. Langkah tersebut terdiri dari transformasi organisasi, transformasi sumber daya dan transformasi bisnis. Leo menegaskan, transformasi yang dicanangkan RECARE menyasar pada digitalisasi demi menjawab tantangan zaman.
“Proses transformasi dilakukan di mana sebelumnya kita fokus melayani kebutuhan internal dan sekarang sudah mulai memperluas ke layanan eksternal. Sehingga kemampuan marketing juga harus dikuatkan,” kata Leo.
Saat ini, perusahaan mulai menerapkan digitalisasi terhadap proses bisnis baik berupa databased maupun produk yang sebelumnya dilakukan secara manual. Pencatatan layanan dan laporan pekerjaan dilakukan secara digital agar lebih cepat dan transparan. “Saat ini sudah berjalan 40 persen. Kita harapkan pada tiga tahun ke depan sudah rampung,” imbuhnya. Dalam transformasi sumber daya, RECARE akan mempersiapkan SDM yang lebih profesional dalam membangun culture, cakap dalam berbisnis dan memiliki kemampuan komunikasi yang mumpuni. Manpower yang disalurkan oleh RECARE merupakan talent profesional yang siap mengisi segala kebutuhan bidang industri. Langkah selanjutnya adalah transformasi bisnis yang mencakup penguatan produk, pengembangan pasar sekaligus digital marketing. Artinya, tiga produk atau lini bisnis yang dijalankan perusahaan harus dioptimalkan. “Layanan manpower supply harus punya data based yang bagus, orang-orangnya harus kita sesuaikan,” kata Leo.
Pada lini bisnis training, RECARE sudah mulai beranjak ke digital seperti membuat e-catalog, modul pelatihan secara online, serta memberikan layanan webinar yang bersifat interaktif atau dua arah. “Sehingga ketika ada yang butuh apapun kita sudah siap,” imbuhnya.
Selanjutnya, untuk layanan building management, RECARE membangun penguatan produk dan layanan seraya membidik peluang pasar. Di era pandemi, misalnya, kala tingkat occupancy gedung menurun, RECARE melakukan shifting dengan menyasar lebih banyak ke perusahaan konstruksi. Pekerja yang tadinya menangani cleaning service gedung bisa dialihkan ke cleaning area di wilayah konstruksi. Di era digital, proses pemasaran yang dilakukan RECARE juga beralih ke sistem digital marketing yang memanfaatkan website maupun media sosial perusahaan untuk memperluas pemasaran sekaligus menggaet pelanggan baru. Puncaknya, RECARE memiliki platform digital yang dapat mengintegrasikan seluruh layanan dan proses bisnis perusahaan lewat satu aplikasi teknologi. “Transformasi ini kami bangun dalam tiga tahun ke depan. Digitalisasi dengan menggunakan aplikasi teknologi akan menjadi kekuatan baru RECARE, perusahaan bisa dievaluasi bisa dimonitor dalam satu genggaman gadget. Kami harap langkah ini bisa menjadi legacy,” ungkap Leo.

KIAN AGRESIF
Diperkuat oleh 48 orang karyawan organik dan 2.000-an karyawan unorganik, RECARE mencatat kinerja positif meskipun pandemi sempat meluluhlantakkan berbagai sektor bisnis. Di tengah situasi yang tidak menentu, kinerja RECARE justru melaju dengan membukukan pendapatan Rp412, 641 miliar pada 2021 atau meningkat 123% dari tahun sebelumnya. Salah satu faktor yang menguatkan kinerja RECARE adalah operasional sektor konstruksi yang tetap berjalan normal selama pandemi. “Mayoritas proyek REKIND tetap jalan. Kami fokus mengoptimalkan operasional dengan ketat menjaga prokes agar tetap produktif,” jelas Leo.
Pada masa pandemi, RECARE membangun kepercayaan mitra kerja lewat komunikasi yang intensif. Tahun ini, RECARE genap berusia 16 tahun. Perusahaan menjadikan moment tersebut sebagai pijakan untuk memantapkan langkah transformasi menuju kematangan. “Kami mempersiapkan diri dalam proses pendewasaan bisnis sehingga lebih matang, artinya lebih agresif dalam mendapatkan peluang dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian,” ungkap Leo seraya mengimbau kepada seluruh insane RECARE dan para stakeholders untuk bersama
mewujudkan cita-cita perusahaan.
Selain bersiap mewujudkan transformasi digiital pada tiga tahun mendatang, RECARE juga mulai membidik peluang bisnis yang lebih luas, tepatnya dalam mengelola proyek pemindahan Ibukota Negara (IKN) sekaligus pembangunan industri Kariangau di Balikpapan. Dalam proyek tersebut, RECARE telah melakukan serangkaian kerja sama dengan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) setempat untuk mempermudah tujuan pembangunan.
“Kami telah bekerjasama dengan Perumda untuk membidik peluang jangka panjang. Peran kami adalah menyuplai manpower mulai dari
melakukan persiapan, hingga pembangunan infrastruktur awal seperti akses jalan maupun sumber air bersih,” jelasnya. Dalam menyiapkan sumberdaya, RECARE mengutamakan pemberdayaan SDM lokal. Sementara SDM non lokal akan disertakan jika jumlah pekerja lokal masih belum bisa terpenuhi.
Dengan pengalaman panjang serta jejaring yang cukup kuat, RECARE yang telah menyupplay manpower lebih dari 3.000 orang ini memastikan layanan yang diberikan lebih efisien dari segi waktu dan biaya. RECARE terus mengembangkan kerja sama dari segi software maupun hardware dengan REKIND, global university maupun lembaga training terpercaya. “Inilah yang menjadi kekutan kami sangat efisien. Ke depan kami siap membidik jangkauan pasar lebih luas dengan jenis industri yang semakin beragam,” Pungkas Leo optimistis.